Sudah
hampir setahun Melita menjalani terapi, Melita menjalani terapi untuk
kesembuhannya kembali. Rasa ingin segera sembuh itu ada, namun Melita
terkadang menyepelekan obat-obatan yang diberi dokter dengan cara tidak mengkonsumsinya
dengan teratur, akibatnya terapi diperpanjang agar Melita benar-benar
sembuh.
Kesehatan Melita sempat turun, karena aktivitas di sekolah
atau pun di luar sekolah, ditambah lagi sebulan belakangan ini ia baru saja
putus dari pacarnya, namun Ibo & Ivo (teman deket Melita) selalu
menyemangatinya.
Suatu hari Melita jatuh sakit, seminggu ia tidak sekolah, Melita hampir putus
asa dengan kesehatannya yang tiap hari nya semakin turun, Melita bosan karena
sakit-sakitan dan sangat bergantung pada obat-obatan, walaupun keadaannya
seperti ini, Melita tetap tersenyum dihadapan keluarga dan teman-temannya
dengan menunjukan raut muka yang tidak ada beban sama sekali, karena Melita tak
ingin mereka semua ikut sedih melihat keadaannya.
“ Mel, obatnya udah lu minum? ”
Tanya Ibo sewaktu ia menjenguk Melita.
“ hmm..udah belum ya ? Kayaknya udah deh Bo ”
jawab Melita sambil sibuk ngemilin makanan yang Ibo bawa.
“nah loh?? Kok kayaknya si, lu mau
sembuh kagak si mel? “, Cetus Ibo yang
rada perhatian.
“ hahaha,,ia ia udah gua minum kok,, noh noh,
kalo lu kagak percaya, Tanya aja sama emak gua noh ” kata Melita meyakinkan
Ibo.
“ hm yauda yauda, bagus dah kalo
gitu, lu harus teratur Mel minum obatnya, kalo kagak lu bakalan ngulang
lagi terapinya, lu mau?? Hm kalo gua mah ogah !” Kata Ibo menasihati Melita.
“ iyo
tante Ibo yang cantik, sipp Mmuuah !!! ” kata Melita rada centil.
“ ahahaha,,, Melita Melita lu
sakit-sakit masih sempet aja ya centil sama Ibo ” kata Ivo sambil sibuk dengan
ponselnya.
“ nape emang ? lu mau juga gua
centilin?? Ogah gua mah centilin elu, hahahaha week ” kata Melita.
“ idih, lu mah gitu ya Mel, kagak
cinta ah gua ma elu ” kata Ivo yang rada lebay.
“ hahaha, gilak gilak ! praaassskh ! “ sahut
Melita sambil melempar guling kemuka Ivo.
“ ahhh lu berdua ribut bener lah, lu juga Mel
ntar sakit lu kambuh lagi gimana? ” kata Ibo yang rada kesel.
“ hahaha ia la ia, eh eh gua mau
mintak maaf sama elu pade, gua takut ntar umur gua pendek, maafin gua ya? ”
kata Melita yang rada ngaur membuat Ibo dan Ivo takut .
“ apa an si lu, mulai deh kan ?! ”
kata Ibo.
“ tauk nih, suka bener ngebuat orang takut, eh
Melita Sanjaya umur lu tuh masi panjang, masi banyak tugas lu didunia ini,
emang lu kagak mau nyenengin orang tua lu?? ” kata Ivo kesal.
“ yaahh pada marah, guakan cuma minta maaf,
hmm yauda deh ia ia, gua nggk bakalan ngomong gitu lagi, JANJI “ kata Melita
sambil memegang tangan dua sahabatnya itu.
Ibo dan Ivo pun memeluk Melita.
Setelah seminggu Melita izin dari sekolah, akhirnya hari ini Melita kembali
bersekolah, dengan raut muka yang senang ia pun berlenggang menuju kelas,
teman-teman kelas Melitapun welcome dengan kembalinya Melita ke sekolah. Walaupun
masi rada-rada sakit, Melita terlihat senang karena sudah bisa kembali ke sekolah,
ditambah lagi Melita sedang PD-Kate dengan Andr teman yang ia kenal
dijejaringan sosial, Andre yang beberapa hari ini ia kenal, tampaknya baik dan
anaknya lucu. Dan sampai pada suatu hari Melita dan Andre pun jadian, padahal
sebelum-sebelumnya Melita takut ingin pacaran lagi, karena sebelumnya perasaan
Melita telah disakiti Putra (Mantan pacarnya Melita), namun entah
mengapa, Melita sangat sure pada Andre. Ya walaupun sebelumnya Melita masih
takut-takut menerima Andre untuk menjadi pacarnya. Di tambah lagi mereka belum
pernah bertemu langsung, namun Melita dan Andre yakin kalau mereka bisa
menerima kekurangan dan menyukai kelebihan dari masing-masing mereka.
Pagi itu Andre menjemput Melita dan langsung ngacir menuju sekolah Melita,
itulah awal mereka bertemu. Pagi yang sangat cerah dan menyenangkan bagi Melita
dan Andre.
Selama jadian dengan Andre, Melita belum memberi tau tentang penyakit yang di deritanya,
karena Melita takut Andre bakalan menjauh darinya, tetapi karena yakin Andre
tidak seperti itu Melitapun memberi tahunya kepada Andre.
***
Seling beberapa hari jadian, sore itu Melita dan Andre pun pergi ke Resort, di
sanalah Melita dan Andre mulai dekat. Mereka tertawa-tawa, serasa sudah kenal
lama. Namun waktu terasa sangat cepat, Melita dan Andrepun pulang kerumah.
Namun kesenangan mereka berdua tidak hanya pada hari itu, pada saat libur
sekolah, Andre mengajak Melita kepantai, Melitapun menerima ajakan pacarnya
itu, saat perjalanan menuju pantai cuaca sangat cerah, namun ditengah
perjalanan tiba-tiba hujan mengguyur Melita dan Andre, setelah sudah
sangat-sangat basah barulah ada pondok kecil di tepi jalan menuju pantai,
Melita dan Andrepun berteduh sejenak di pondok itu, tampak lesu dari raut muka
Melita, namun Melita mencoba tersenyum dihadapan Andre, Andrepun memeluk
Melita yang kedinginan, dan menyelimuti Melita dengan Switternya, Melita
diam di pelukan Andre dan Melita meneteskan air matanya dibahu Andre, karena
saat itu ia kecapekan dan Melita merasa nyaman saat Andre memeluknya, seling
beberapa menit hujan pun reda, Andre dan Melitapun melanjutkan perjalannya
menuju pantai, namun sangat sial ! hujan mengguyur Melita dan Andre lagi, saat
itu benar-benar tidak ada tempat untuk berteduh, Melita pun hanya bisa
terhenyak memeluk Andre, karena takut akan derasnya hujan dan petir. Dengan
usaha yang tidak sia-sia, akhirnya Melita dan Andrepun sampai dipantai dengan
keadaan yang basah namun mereka tetap menikmati suasana pantai yang lumayan
cerah, dan menikmati hangatnya matahari sore di tepi pantai. Setelah cukup
lama, Andre dan Melitapun pulang kerumah, karena sudah hampir malam. tidak ada
rasa capek yang tergambar diraut mereka berdua, namun raut senanglah yang
terpancar di raut muka mereka berdua [susah senang bersama]
Melita sangat senang bisa mengenal Andre, begitu juga dengan Andre. Canda-tawa
mereka, gila-gilanya mereka yang saling mengisi satu sama lain, membuat mereka
tak bosan menjalaninya.
***
Setelah melewati ujian dan memperoleh nilai yang sangat memuaskan Andre dan
Melita pun merayakan nilai raport mereka, saat itu mereka merayakannya ditaman,
ditaman itu terdapat pondok, di atas pondok itu sangat banyak cerita dari
Melita dan Andre, canda & tawa mereka luapkan diatas pondok sederhana itu.
Rasa takut kehilangan Andre pun semakin ada pada diri Melita, Melita tak ingin
lepas dari Andre, walaupun semua berawal dari hal yang sangat kecil, Melita
yakin Andrelah yang terbaik baginya,
“
Terima kasih Andre, udah mau mengisi hari-hariku , membuat semangat
hidup ku kembali dan jadilah yang terbaik untuk ku ” ucap Melita Sanjaya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar