Halaman

Sabtu, 17 Maret 2012

From One Little Thing


Sudah hampir setahun Melita menjalani terapi, Melita menjalani terapi untuk kesembuhannya kembali.  Rasa ingin segera sembuh itu ada, namun Melita terkadang menyepelekan obat-obatan yang diberi dokter dengan cara tidak mengkonsumsinya dengan teratur, akibatnya terapi diperpanjang agar Melita  benar-benar sembuh.
            Kesehatan Melita sempat turun, karena aktivitas di sekolah atau pun di luar sekolah, ditambah lagi sebulan belakangan ini ia baru saja putus dari pacarnya, namun Ibo & Ivo (teman deket Melita) selalu menyemangatinya.

            Suatu hari Melita jatuh sakit, seminggu ia tidak sekolah, Melita hampir putus asa dengan kesehatannya yang tiap hari nya semakin turun, Melita bosan karena sakit-sakitan dan sangat bergantung pada obat-obatan, walaupun keadaannya seperti ini, Melita tetap tersenyum dihadapan keluarga dan teman-temannya dengan menunjukan raut muka yang tidak ada beban sama sekali, karena Melita tak ingin mereka semua ikut sedih melihat keadaannya.
 “ Mel, obatnya udah lu minum? ” Tanya Ibo sewaktu ia menjenguk Melita.
 “ hmm..udah belum ya ? Kayaknya udah deh Bo ” jawab Melita sambil sibuk ngemilin makanan yang Ibo bawa.
“nah loh?? Kok kayaknya si, lu mau sembuh kagak si mel?  “, Cetus Ibo yang rada perhatian.
 “ hahaha,,ia ia udah gua minum kok,, noh noh, kalo lu kagak percaya, Tanya aja sama emak gua noh ” kata Melita meyakinkan Ibo.
“ hm yauda yauda, bagus dah kalo gitu, lu harus teratur Mel  minum obatnya, kalo kagak lu bakalan ngulang lagi terapinya, lu mau?? Hm kalo gua mah ogah !” Kata Ibo menasihati Melita.
  iyo tante Ibo yang cantik, sipp Mmuuah !!! ” kata Melita rada centil.
“ ahahaha,,, Melita Melita lu sakit-sakit masih sempet aja ya centil sama Ibo ” kata Ivo sambil sibuk dengan ponselnya.
“ nape emang ? lu mau juga gua centilin?? Ogah gua mah centilin elu, hahahaha week ” kata Melita.
“ idih, lu mah gitu ya Mel, kagak cinta ah gua ma elu ” kata Ivo yang rada lebay.
 “ hahaha, gilak gilak ! praaassskh ! “ sahut Melita sambil melempar guling kemuka Ivo.
 “ ahhh lu berdua ribut bener lah, lu juga Mel ntar sakit lu kambuh lagi gimana? ” kata Ibo yang rada kesel.
“ hahaha ia la ia, eh eh gua mau mintak maaf sama elu pade, gua takut ntar umur gua pendek, maafin gua ya? ” kata Melita yang rada ngaur membuat Ibo dan Ivo takut .
“ apa an si lu, mulai deh kan ?! ” kata Ibo.
 “ tauk nih, suka bener ngebuat orang takut, eh Melita Sanjaya umur lu tuh masi panjang, masi banyak tugas lu didunia ini, emang lu kagak mau nyenengin orang tua lu?? ” kata Ivo kesal.
 “ yaahh pada marah, guakan cuma minta maaf, hmm yauda deh ia ia, gua nggk bakalan ngomong gitu lagi, JANJI “ kata Melita sambil memegang tangan dua sahabatnya itu.
Ibo dan Ivo pun memeluk Melita.

            Setelah seminggu Melita izin dari sekolah, akhirnya hari ini Melita kembali bersekolah, dengan raut muka yang senang ia pun berlenggang menuju kelas, teman-teman kelas Melitapun welcome dengan kembalinya Melita ke sekolah. Walaupun masi rada-rada sakit, Melita terlihat senang karena sudah bisa kembali ke sekolah, ditambah lagi Melita sedang PD-Kate dengan Andr teman yang ia kenal dijejaringan sosial, Andre yang beberapa hari ini ia kenal, tampaknya baik dan anaknya lucu. Dan sampai pada suatu hari Melita dan Andre pun jadian, padahal sebelum-sebelumnya Melita takut ingin pacaran lagi, karena sebelumnya perasaan Melita telah disakiti Putra (Mantan pacarnya Melita),  namun entah mengapa, Melita sangat sure pada Andre. Ya walaupun sebelumnya Melita masih takut-takut menerima Andre untuk menjadi pacarnya. Di tambah lagi mereka belum pernah bertemu langsung, namun Melita dan Andre yakin kalau mereka bisa menerima kekurangan dan menyukai kelebihan dari masing-masing mereka.

            Pagi itu Andre menjemput Melita dan langsung ngacir menuju sekolah Melita, itulah awal mereka bertemu. Pagi yang sangat cerah dan menyenangkan bagi Melita dan Andre.

            Selama jadian dengan Andre, Melita belum memberi tau tentang penyakit yang di deritanya, karena Melita takut Andre bakalan menjauh darinya, tetapi karena yakin Andre tidak seperti itu Melitapun memberi tahunya kepada  Andre.

***
            Seling beberapa hari jadian, sore itu Melita dan Andre pun pergi ke Resort, di sanalah Melita dan Andre mulai dekat. Mereka tertawa-tawa, serasa sudah kenal lama. Namun waktu terasa sangat cepat, Melita dan Andrepun pulang kerumah. Namun kesenangan mereka berdua tidak hanya pada hari itu, pada saat libur sekolah, Andre mengajak Melita kepantai, Melitapun menerima ajakan pacarnya itu, saat perjalanan menuju pantai cuaca sangat cerah, namun ditengah perjalanan tiba-tiba hujan mengguyur Melita dan Andre, setelah sudah sangat-sangat basah barulah ada pondok kecil di tepi jalan  menuju pantai, Melita dan Andrepun berteduh sejenak di pondok itu, tampak lesu dari raut muka Melita, namun Melita mencoba tersenyum dihadapan Andre,  Andrepun memeluk Melita yang kedinginan, dan menyelimuti Melita dengan Switternya, Melita  diam di pelukan Andre dan Melita meneteskan air matanya dibahu Andre, karena saat itu ia kecapekan dan Melita merasa nyaman saat Andre memeluknya, seling beberapa menit hujan pun reda, Andre dan Melitapun melanjutkan perjalannya menuju pantai, namun sangat sial ! hujan mengguyur Melita dan Andre lagi, saat itu benar-benar tidak ada tempat untuk berteduh, Melita pun hanya bisa terhenyak memeluk Andre, karena takut akan derasnya hujan dan petir. Dengan usaha yang tidak sia-sia, akhirnya Melita dan Andrepun sampai dipantai dengan keadaan yang basah namun mereka tetap menikmati suasana pantai yang lumayan cerah, dan menikmati hangatnya matahari sore di tepi pantai. Setelah cukup lama, Andre dan Melitapun pulang kerumah, karena sudah hampir malam. tidak ada rasa capek yang tergambar diraut mereka berdua, namun raut senanglah yang terpancar di raut muka mereka berdua [susah senang bersama]

            Melita sangat senang bisa mengenal Andre, begitu juga dengan Andre. Canda-tawa mereka, gila-gilanya mereka yang saling mengisi satu sama lain, membuat mereka tak bosan menjalaninya.

***
            Setelah melewati ujian dan memperoleh nilai yang sangat memuaskan Andre dan Melita pun merayakan nilai raport mereka, saat itu mereka merayakannya ditaman, ditaman itu terdapat pondok, di atas pondok itu sangat banyak cerita dari Melita dan Andre, canda & tawa mereka luapkan diatas pondok sederhana itu.

            Rasa takut kehilangan Andre pun semakin ada pada diri Melita, Melita tak ingin lepas dari Andre, walaupun semua berawal dari hal yang sangat kecil, Melita yakin Andrelah yang terbaik baginya,
  Terima kasih Andre, udah mau mengisi hari-hariku , membuat semangat hidup ku kembali dan jadilah yang terbaik untuk ku ” ucap Melita Sanjaya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright@ All Rights Reserved Yuni-Fibonacci.blogspot.com