Halaman

Jumat, 16 Maret 2012

Aryo untuk Zaifara


Matahari sore ini sangat indah, memaksa langkah ku untuk keluar mengitari kompleks, akupun langsung memakai kerudung dan membawa satu novel, notebook, dan aerphone.
Akupun melangkahkan kaki ketaman yang tak jauh dari rumahku, namun sebelum itu aku mampir kesupermarket dahulu untuk membeli sedikit cemilan, saat sampai di supermarket langkahku terhenti tepat disamping supermarket, tempat biasa aku duduk, makan, dan minum bersama Aryo dahulu, namun sudah satu bulan lebih setelah putus darinya aku tak pernah makan dan minum disana, aku takut akan kenangan dahulu.
“ Praakkk ! “
“ auu ! yaelah dek kalo jalan ya hati hati, jadi nabrak aku nih “
“ hahahaha, iya kakak sory “
“ ihh, dasar bocah ! “
Nge_flash back pun terhenti gara-gara anak kecil yang nabrakin aku tadi, akupun langsung masuk supermarket langsung membeli cemilan dan bergegas menuju taman.
            Suara kicauan burung, angin yang berhembus pelan, matahari sore yang hangat, cemilan, juga aerphone yang bernada lawas barat menemaniku disore itu, hati ku begitu tenang, namun pikiran ku kembali melayang lagi saat dahulu, saat bersama Aryo.
“ Aryo, aku kangen, kangen semuanya “
Kepergian Aryo membuatku benar-benar down, aku benar-benar sayang Aryo, semua kenangan dengan Aryo terlalu indah buat dilupain gitu aja.
“ semoga suatu saat nanti kita bisa bareng lagi ya sayang, Amiiin “.
Suara dalam hati kecilku.
~
Saat ini aku masih sendiri, aku belum mau menerima yang lain. Aku takut, aku takut ditinggal lagi. Aku juga masih sayang dengan Aryo, Aryo lah satu-satunya orang yang bisa buat aku tersenyum kembali, orang yang bisa jadi penyemangat aku. Akupun menunggu akan kembalinya Aryo, karena Aryo masih nge-sms, nge chat, bercanda dengan ku walaupun tak secara langsung aku terhibur akan lelucon nya. Tapi terkadang aku sadar, aku bukan siapa siapa Aryo lagi, begitu juga dengan Aryo dia bukan siapa siapa aku lagi.
            Hari ke hari, minggu ke minggu, hingga dua bulan berlalu aku masih menunggu, tapi apalah arti menunggu kalau dia hanya memberi harapan saja, akupun memutuskan untuk diam karena aku udah terlalu lelah saat itu, dan saat itu juga aku mencoba belajar untuk tak terlalu berharap lagi.
~
Seminggu setelah itu, tampaknya aku agak berhasil akan niat ku itu, hati dan pikiranku mulai tenang, ditambah lagi dengan canda gurau dari teman temanku Teguh, Agung, dan Wahyu yang selalu nyobak buat menghiburku.
Agung Prayuda, teman lamaku yang dahulunya sempat nyatain cintanya ke aku, namun aku tak menerimanya karena saat itu aku sedang dekat dengan Aryo dan akhirnya jadian. Setahun lebih Agung menghilang, nahh baru baru ini setelah aku putus dua bulan dari Aryo, Agung mencoba dekat dengan ku kembali. Aku dan agung pun bernostalgia kembali, aku cukup terhibur tapi perhatian dari Aryo yang terkadang datang membuat ku masih saja mengharap dia lagi, saat itu aku sangat bingung, belum lagi dengan Teguh Pratama temanku yang ku kenal dijejaringan sosial kemarin nyatain cintanya ke aku, terus Wahyu Nugraha yang tiba-tiba saja ngajak balikan lagi setelah sekian lama putus, namun aku tak menerima mereka satupun, aku masih takut untuk pacaran lagi, aku juga enggak bisa bohong sama perasaan aku, kalo aku masih sayang dengan Aryo.
~
Setelah dua minggu kembalinya dekat dengan Agung, agung ngajakin aku jalan nih, aku sih mau cumak akunya agak enggak PEDE, Agung mah cakep lah aku??? Hahahah. Aku nolak buat diajakin jalan, segan akunya dengan orang kayak dia. Tapi tak ada habisnya Agung ngajakin aku jalan, akupun nrima ajakan Agung disaaat aku mengetahui kalo Aryo kemarin jalan sama Yasmin mantan pacarnya Aryo saat smp, tapi kata Obby teman satu sekolahku yang juga pacarnya Yasmin itu
“ enggak Za, Aryo cumak nganterin Yasmin buat kembaliin switter ke aku, tadi gak ada yang jemput dia, jadi dia minta tolong ke Aryo “
“ kenapa, enggak minta jemput sama mu aja ? “
“ aku slek sama Yasmin, mungkin sekalian manas-manasin dianya “
“ ya tapi sekarang aku yang panas, lah? Kok aku jadi sewot ya. Hahaha, yaudah ah by. Itu mah terserah dia, aku kan bukan siapa siapa dia lagi, hak dia mau dekat dengan siapa aja “ kata ku agak lemas dan langsung pergi dari loby menuju kelas, lagi dan lagi aku menangis.
Sepulang dari sekolah, agung menjemput ku, makan minum nonton photobox bercanda layak nya orang sudah jadian, saat jalan dengan nya Agung banyak cerita tentang keluarganya, mendengar itu aku turut prihatin, aku kasian dengan Agung, memang dari dahulu saat pertama kenal, ceritanya pasti tentang keluarganya yang tak begitu perhatian padanya, aku pun membiar kan dia bercerita, karena aku tau Agung terbebani akan masalahnya. Dia rindu dengan Ibunya yang jauh diluar batam, sedangkan ayahnya sibuk dengan urusaannya sendiri. Dibatam dia juga tak ada saudara. Aku sempat nangis saat Agung menceritakan semua, “ sabar ya gung semua bakal ada hikmahnya “ ucap ku dalam hati dan memegang pundak agung.

“ yaudah jangan sedih ahhh, kan kita mau senang senang “
“ hahaha, iya laaa kurusss “
“ is panjang panjang “
“ hahahha “
Tampak agung tertawa, aku senang melihatnya tertawa. Namun saat Agung tertawa, aku terbayang sosok Aryo, yang biasa nya tertawa seperti itu, “ ya allah Aryo kangen :’( “
Karena sudah sore, aku dan agung pun pulang, malem nya Agung nelpon aku.
“ malam kurus “
“ bising panjang ni “
“ apala panjang panjang, enggak enk nih ngomongnya “
“ yaela, otak lu ni yah. Badan lu begok ya panjang kayak tiang listrik hahahaha begok ! “
“ ohhh hahahaha kirain aku? “
“ apaan ? “
“ hahaha kagak, eh Fara. Kenapa sih dulu enggk mau nrima aku? Aku sayang sama lu, emang aku jelek banget ya? “
“ hahahaha apa nih, lu terlalu panjang. kalo pacaran sama lu susah, capek nonggakin kepala trus kalo mau liat lu “
“ hahahaha, sial ! , aku serius ra, aku sayang sama lu. Cumak lu yang mau dengerin cerita aku, walaupun masih adek adek akunya seneng, lu dewasa ra “
“ haa? “
“ lahhh lu kaget? Aku serius “
Tutttt tutttt, akupun meriject ponselku, dan langsung nge meseg Agung.
“ Sorry gung, bateray handphone ku loubet, besok aja yah nelpon nya lagi sekarang juga mau tidur udah ngantuk “
“ yaelahhh, yaudah tidurlah, mimpi indah ya sayang “ balas Agung.
“ iyaa Agung, bye :) “
Sebenarnya aku tak tidur, aku hanya agak gagu saat Agung bilang sayang lagi ke aku. Malam itu aku tak bisa tidur, tiba-tiba saja ponsel ku bergetar, message from Aryo.
Aryo marah melihat foto ku dengan Agung, aku pun sempat brtengkar dengan Aryo, namun hati ini sebenarnya tak sanggup buat marah dengan Aryo. Esoknya tampak dijejaringan sosial, Aryo jadian dengan cewek, aku Cuma tersenyum melihat itu “ ini pasti cumak pelampiasan Aryo, Aryo aryo segitu gampangnya padahal aku dengan agung enggk jadian, aku Cuma jalan buat ngibur diri aku aja, enggak lebih dari itu, aku masih sayang sama kamu. Tapi yasudahlah, itu hak kamu.
Lusanya Aryo tiba tiba message aku, dia ngejelasin semuanya kalau itu cewek emang pelampiasan doang. Aryo cemburu ngliat fotoku dengan agung. Aryo juga masih sayang dengan aku, aku senang mendengar itu, tapi kayak mana dengan teman teman, mereka semua sudah melihat status hubungan Aryo dengan cewek itu,
“ yasudahla yo, kalo beneran juga gapapa, jaga aja dia baik baik, makanya lain kali nanya dulu, aku enggk jadian sama Agung, jujur aku juga sayang sama mu tapi yaudahlah kasian pacar baru mu itu “
~
Esoknya status hubungan aryo dengan tu cewek udah enggk ada, aku pun mencoba ngeprivasiin foto ku dengan Agung, karena aku juga tak mau Aryo marah pada ku.
Seminggu setelah kejadian itu Aryo kembali dekat dengan ku, jujur aku senang Aryo kembali dekat dengan ku, tapi bagaimana dengan Agung, yang tiga hari yang lalu nyatain cintanya ke aku, dengan hati hati aku menolaknya, agung pun mngerti. Aku jadi merasa bersalah dengan Agung,
“ maafin aku gung. Aku nganggap kamu itu hanya sebatas abang aku, enggk lebih “
Sebulan setelah kedekatan ku dengan Aryo, Aryo ngajak balikan, akupun mau namun aku rada takut, Aryo bakal ninggalin aku lagi, tapi yasudahlah jalani saja dulu resiko belakangan.

~
Aku senang, tapi tampaknya Agung marah, aku jadi merasa bersalah,
“ tapi apa salah nya aku ? aku Cuma ngasi perhatian yang ia tak dapat dari orang tua nya, bukan perhatian rasa sayang dari seorang pacar, maaf gung :( “
Agung pun pergi menghilang lagi, kini aku mencoba buat seneng seneng lagi bareng Aryo setelah sekian lama tak bercanda secara langsung dengannya.
~
Malam ini sat’nite pertama ku dengan Aryo, udah lama aku enggak ngerasain suasana seperti ini, malam ini malam yang cukup indah, bernostalgia bersama bersender dibahu aryo menatap langit dengan bintang berserakan namun tetap tampak indah, hingga larut malam aku pun meminta Aryo untuk mengantarkan ku pulang kerumah, kami pun pulang. Saat itu angin malam begitu dingin, akupun terhenyak memeluk aryo di atas motor dan lelucon kami yang tak ada hentinya disepanjang jalan hingga sampai dirumah ku.
“ makasi ya Aryo, hati hati, dadaaa “
“ siippp, daaaa “
Akupun langsung masuk kekamar, menukar baju ku dan langsung tidur.
Namun aku tak dapat tidur, karena kesenangan yang baru saja terjadi.
“ Ya Allah, terima kasih udah ngabulin doa ku “
Tak lama kemudian karena lagu lawas barat ku, akupun tertidur.
~
Dua minggu setelah balikan, aku dan Aryo pun refreshing. Jalan jalan , menikmati suasana sore hari, kembali seperti dahulu, lelucon yang tiada henti dari Aryo membuatku tertawa kembali. Aku bercerita tentang sekola ku dan dia bercerita tentang prakerind nya, kami saling cerita. Tampak Aryo lelah, dia pun berbaring dipahaku, dan memejam kan matanya.
“ sarap, tidur pulak ni anak “
Akupun membiarkannya, karena aku tau dia pasti capek. Aku pun menatap langit sore sambil memainkan rambut Aryo tak seberapa banyak (botak).
“ Ya Allah, semoga Fara dan Aryo selalu bersama sepeti ini, Fara sayang Aryo, Fara enggak mau Aryo pergi lagi, tapi kalau takdir emang misahin Fara dengan Aryo yasudahlah Fara yakin itu yang terbaik untuk Fara dan Aryo, tapi Fara juga yakin Aryo Untuk Zaifara, amin “
Tanpa sadar air mata ku jatuh kemukak Aryo yang sedang tidur, dia pun terbangun.
“ ihhh apa nih ? nangis ? “
“ enggak, mana ada aku nangis, eek burung noh jatoh hahahaha “
“ haaah bohong aja, muuuuuuuuuahh “
“ isss, cium cium kesambet eek burung ni anak “
“ hahaha, aku ketiduran ya ?”
“ iya, kamu lapar ya baby ? makanya ketiduran “
“ hahaha mulai agak agak “
“ hahahah, pulang yuk dah mau ujan “
“ yok “
Kami pun pulang, haaaaaa kan aku dan Aryo kehujanan, hah !
Sampai dirumah aku dan Aryo basah kuyup :D
Bersambung~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright@ All Rights Reserved Yuni-Fibonacci.blogspot.com