Matahari sore ini
sangat indah, memaksa langkah ku untuk keluar mengitari kompleks, akupun
langsung memakai kerudung dan membawa satu novel, notebook, dan aerphone.
Akupun melangkahkan
kaki ketaman yang tak jauh dari rumahku, namun sebelum itu aku mampir
kesupermarket dahulu untuk membeli sedikit cemilan, saat sampai di supermarket
langkahku terhenti tepat disamping supermarket, tempat biasa aku duduk, makan,
dan minum bersama Aryo dahulu, namun sudah satu bulan lebih setelah putus
darinya aku tak pernah makan dan minum disana, aku takut akan kenangan dahulu.
“ Praakkk ! “
“ auu ! yaelah dek kalo jalan ya hati hati, jadi
nabrak aku nih “
“ hahahaha, iya kakak sory “
“ ihh, dasar bocah ! “
Nge_flash back pun terhenti gara-gara anak kecil
yang nabrakin aku tadi, akupun langsung masuk supermarket langsung membeli
cemilan dan bergegas menuju taman.
Suara
kicauan burung, angin yang berhembus pelan, matahari sore yang hangat, cemilan,
juga aerphone yang bernada lawas barat menemaniku disore itu, hati ku begitu
tenang, namun pikiran ku kembali melayang lagi saat dahulu, saat bersama Aryo.
“ Aryo, aku kangen, kangen semuanya “
Kepergian Aryo membuatku benar-benar down, aku benar-benar
sayang Aryo, semua kenangan dengan Aryo terlalu indah buat dilupain gitu aja.
“ semoga suatu saat nanti kita bisa bareng lagi ya
sayang, Amiiin “.
Suara dalam hati kecilku.
~
Saat ini aku masih sendiri, aku belum mau menerima
yang lain. Aku takut, aku takut ditinggal lagi. Aku juga masih sayang dengan
Aryo, Aryo lah satu-satunya orang yang bisa buat aku tersenyum kembali, orang
yang bisa jadi penyemangat aku. Akupun menunggu akan kembalinya Aryo, karena
Aryo masih nge-sms, nge chat, bercanda dengan ku walaupun tak secara langsung
aku terhibur akan lelucon nya. Tapi terkadang aku sadar, aku bukan siapa siapa
Aryo lagi, begitu juga dengan Aryo dia bukan siapa siapa aku lagi.
Hari
ke hari, minggu ke minggu, hingga dua bulan berlalu aku masih menunggu, tapi
apalah arti menunggu kalau dia hanya memberi harapan saja, akupun memutuskan
untuk diam karena aku udah terlalu lelah saat itu, dan saat itu juga aku
mencoba belajar untuk tak terlalu berharap lagi.
~
Seminggu setelah itu, tampaknya aku agak berhasil akan
niat ku itu, hati dan pikiranku mulai tenang, ditambah lagi dengan canda gurau
dari teman temanku Teguh, Agung, dan Wahyu yang selalu nyobak buat menghiburku.
Agung Prayuda, teman lamaku yang dahulunya sempat
nyatain cintanya ke aku, namun aku tak menerimanya karena saat itu aku sedang
dekat dengan Aryo dan akhirnya jadian. Setahun lebih Agung menghilang, nahh
baru baru ini setelah aku putus dua bulan dari Aryo, Agung mencoba dekat dengan
ku kembali. Aku dan agung pun bernostalgia kembali, aku cukup terhibur tapi
perhatian dari Aryo yang terkadang datang membuat ku masih saja mengharap dia
lagi, saat itu aku sangat bingung, belum lagi dengan Teguh Pratama temanku yang
ku kenal dijejaringan sosial kemarin nyatain cintanya ke aku, terus Wahyu
Nugraha yang tiba-tiba saja ngajak balikan lagi setelah sekian lama putus,
namun aku tak menerima mereka satupun, aku masih takut untuk pacaran lagi, aku
juga enggak bisa bohong sama perasaan aku, kalo aku masih sayang dengan Aryo.
~
Setelah dua minggu kembalinya dekat dengan Agung,
agung ngajakin aku jalan nih, aku sih mau cumak akunya agak enggak PEDE, Agung
mah cakep lah aku??? Hahahah. Aku nolak buat diajakin jalan, segan akunya
dengan orang kayak dia. Tapi tak ada habisnya Agung ngajakin aku jalan, akupun
nrima ajakan Agung disaaat aku mengetahui kalo Aryo kemarin jalan sama Yasmin
mantan pacarnya Aryo saat smp, tapi kata Obby teman satu sekolahku yang juga
pacarnya Yasmin itu
“ enggak Za, Aryo cumak nganterin Yasmin buat
kembaliin switter ke aku, tadi gak ada yang jemput dia, jadi dia minta tolong
ke Aryo “
“ kenapa, enggak minta jemput sama mu aja ? “
“ aku slek sama Yasmin, mungkin sekalian
manas-manasin dianya “
“ ya tapi sekarang aku yang panas, lah? Kok aku jadi
sewot ya. Hahaha, yaudah ah by. Itu mah terserah dia, aku kan bukan siapa siapa
dia lagi, hak dia mau dekat dengan siapa aja “ kata ku agak lemas dan langsung pergi
dari loby menuju kelas, lagi dan lagi aku menangis.
Sepulang dari sekolah, agung menjemput ku, makan
minum nonton photobox bercanda layak nya orang sudah jadian, saat jalan dengan
nya Agung banyak cerita tentang keluarganya, mendengar itu aku turut prihatin,
aku kasian dengan Agung, memang dari dahulu saat pertama kenal, ceritanya pasti
tentang keluarganya yang tak begitu perhatian padanya, aku pun membiar kan dia
bercerita, karena aku tau Agung terbebani akan masalahnya. Dia rindu dengan
Ibunya yang jauh diluar batam, sedangkan ayahnya sibuk dengan urusaannya
sendiri. Dibatam dia juga tak ada saudara. Aku sempat nangis saat Agung
menceritakan semua, “ sabar ya gung semua bakal ada hikmahnya “ ucap ku dalam
hati dan memegang pundak agung.
“ yaudah jangan sedih ahhh, kan kita mau senang
senang “
“ hahaha, iya laaa kurusss “
“ is panjang panjang “
“ hahahha “
Tampak agung tertawa, aku senang melihatnya tertawa.
Namun saat Agung tertawa, aku terbayang sosok Aryo, yang biasa nya tertawa
seperti itu, “ ya allah Aryo kangen :’( “
Karena sudah sore, aku dan agung pun pulang, malem
nya Agung nelpon aku.
“ malam kurus “
“ bising panjang ni “
“ apala panjang panjang, enggak enk nih ngomongnya “
“ yaela, otak lu ni yah. Badan lu begok ya panjang
kayak tiang listrik hahahaha begok ! “
“ ohhh hahahaha kirain aku? “
“ apaan ? “
“ hahaha kagak, eh Fara. Kenapa sih dulu enggk mau
nrima aku? Aku sayang sama lu, emang aku jelek banget ya? “
“ hahahaha apa nih, lu terlalu panjang. kalo pacaran
sama lu susah, capek nonggakin kepala trus kalo mau liat lu “
“ hahahaha, sial ! , aku serius ra, aku sayang sama
lu. Cumak lu yang mau dengerin cerita aku, walaupun masih adek adek akunya
seneng, lu dewasa ra “
“ haa? “
“ lahhh lu kaget? Aku serius “
Tutttt tutttt, akupun meriject ponselku, dan
langsung nge meseg Agung.
“ Sorry gung, bateray handphone ku loubet, besok aja
yah nelpon nya lagi sekarang juga mau tidur udah ngantuk “
“ yaelahhh, yaudah tidurlah, mimpi indah ya sayang “
balas Agung.
“ iyaa Agung, bye :) “
Sebenarnya aku tak tidur, aku hanya agak gagu saat
Agung bilang sayang lagi ke aku. Malam itu aku tak bisa tidur, tiba-tiba saja
ponsel ku bergetar, message from Aryo.
Aryo marah melihat foto ku dengan Agung, aku pun
sempat brtengkar dengan Aryo, namun hati ini sebenarnya tak sanggup buat marah
dengan Aryo. Esoknya tampak dijejaringan sosial, Aryo jadian dengan cewek, aku
Cuma tersenyum melihat itu “ ini pasti cumak pelampiasan Aryo, Aryo aryo segitu
gampangnya padahal aku dengan agung enggk jadian, aku Cuma jalan buat ngibur
diri aku aja, enggak lebih dari itu, aku masih sayang sama kamu. Tapi
yasudahlah, itu hak kamu.
Lusanya Aryo tiba tiba message aku, dia ngejelasin
semuanya kalau itu cewek emang pelampiasan doang. Aryo cemburu ngliat fotoku
dengan agung. Aryo juga masih sayang dengan aku, aku senang mendengar itu, tapi
kayak mana dengan teman teman, mereka semua sudah melihat status hubungan Aryo
dengan cewek itu,
“ yasudahla yo, kalo beneran juga gapapa, jaga aja
dia baik baik, makanya lain kali nanya dulu, aku enggk jadian sama Agung, jujur
aku juga sayang sama mu tapi yaudahlah kasian pacar baru mu itu “
~
Esoknya status hubungan aryo dengan tu cewek udah
enggk ada, aku pun mencoba ngeprivasiin foto ku dengan Agung, karena aku juga
tak mau Aryo marah pada ku.
Seminggu setelah kejadian itu Aryo kembali dekat
dengan ku, jujur aku senang Aryo kembali dekat dengan ku, tapi bagaimana dengan
Agung, yang tiga hari yang lalu nyatain cintanya ke aku, dengan hati hati aku
menolaknya, agung pun mngerti. Aku jadi merasa bersalah dengan Agung,
“ maafin aku gung. Aku nganggap kamu itu hanya
sebatas abang aku, enggk lebih “
Sebulan setelah kedekatan ku dengan Aryo, Aryo
ngajak balikan, akupun mau namun aku rada takut, Aryo bakal ninggalin aku lagi,
tapi yasudahlah jalani saja dulu resiko belakangan.
~
Aku senang, tapi tampaknya Agung marah, aku jadi
merasa bersalah,
“ tapi apa salah nya aku ? aku Cuma ngasi perhatian
yang ia tak dapat dari orang tua nya, bukan perhatian rasa sayang dari seorang
pacar, maaf gung :( “
Agung pun pergi menghilang lagi, kini aku mencoba
buat seneng seneng lagi bareng Aryo setelah sekian lama tak bercanda secara
langsung dengannya.
~
Malam ini sat’nite pertama ku dengan Aryo, udah lama
aku enggak ngerasain suasana seperti ini, malam ini malam yang cukup indah,
bernostalgia bersama bersender dibahu aryo menatap langit dengan bintang
berserakan namun tetap tampak indah, hingga larut malam aku pun meminta Aryo
untuk mengantarkan ku pulang kerumah, kami pun pulang. Saat itu angin malam
begitu dingin, akupun terhenyak memeluk aryo di atas motor dan lelucon kami yang
tak ada hentinya disepanjang jalan hingga sampai dirumah ku.
“ makasi ya Aryo, hati hati, dadaaa “
“ siippp, daaaa “
Akupun langsung masuk kekamar, menukar baju ku dan
langsung tidur.
Namun aku tak dapat tidur, karena kesenangan yang
baru saja terjadi.
“ Ya Allah, terima kasih udah ngabulin doa ku “
Tak lama kemudian karena lagu lawas barat ku, akupun
tertidur.
~
Dua minggu setelah balikan, aku dan Aryo pun
refreshing. Jalan jalan , menikmati suasana sore hari, kembali seperti dahulu,
lelucon yang tiada henti dari Aryo membuatku tertawa kembali. Aku bercerita
tentang sekola ku dan dia bercerita tentang prakerind nya, kami saling cerita.
Tampak Aryo lelah, dia pun berbaring dipahaku, dan memejam kan matanya.
“ sarap, tidur pulak ni anak “
Akupun membiarkannya, karena aku tau dia pasti
capek. Aku pun menatap langit sore sambil memainkan rambut Aryo tak seberapa
banyak (botak).
“ Ya Allah, semoga Fara dan Aryo selalu bersama
sepeti ini, Fara sayang Aryo, Fara enggak mau Aryo pergi lagi, tapi kalau
takdir emang misahin Fara dengan Aryo yasudahlah Fara yakin itu yang terbaik
untuk Fara dan Aryo, tapi Fara juga yakin Aryo
Untuk Zaifara, amin “
Tanpa sadar air mata ku jatuh kemukak Aryo yang
sedang tidur, dia pun terbangun.
“ ihhh apa nih ? nangis ? “
“ enggak, mana ada aku nangis, eek burung noh jatoh
hahahaha “
“ haaah bohong aja, muuuuuuuuuahh “
“ isss, cium cium kesambet eek burung ni anak “
“ hahaha, aku ketiduran ya ?”
“ iya, kamu lapar ya baby ? makanya ketiduran “
“ hahaha mulai agak agak “
“ hahahah, pulang yuk dah mau ujan “
“ yok “
Kami pun pulang, haaaaaa kan aku dan Aryo kehujanan,
hah !
Sampai dirumah aku dan Aryo basah kuyup :D
Bersambung~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar