Liburan tiba, Dea dan Andan pun
pergi refresing bersama teman-teman mereka, Dea dan Andan baru seminggu jadian,
tampak dari raut muka mereka yang lagi sama sama masih kasmaran.
Berlarian ditepi pantai, menikmati angin
sepoi, hamparan air laut yang begitu biru, dan memandangi langit biru yang
begitu indah.
“ Andan
ganteng ! ” teriak Dea pada Andan yang berjarak
dua meter dari nya.
“ haaa
?? ” belum sempat Andan seratus persen menoleh, Dea pun langsung memakaikan
pasir kemukanya Andan.
“ oppp…macam
makin ganteng ya pacar gue
hahaha ” kata Dea tertawa dan berlari kabur menyelamatkan diri.
“ ehhhh
yak Dea….. awas ya kalo dapet, dapet cium dari gue nih ” kata Andan sambil membersihkan mukanya dengan air laut.
“ hahaha,
coba aja kalo berani, gue cium balek lu yang, haahaha ” kata Dea dari kejauhan.
Namun tiba tiba Andan jatuh, dan
tergeletak di tepian pantai, saat Dea melihat Andan sudah tergeletak, Dea pun
langsung berlari menuju Andan.
“ sayangg,
sayangg bangun, knp sih kok bisa pingsan, ya ampuunn banguuun. Ehhh aduhh
tolong dong, pacarku pingsan aduhh malah gak ada orang, sayang banguunn ”
Dea panik.
Namun saat Dea kepanikan Andan pun
bangun dan langsung memeluk Dea dan mencium pipi Dea.
“ yes
dapat hahaha ” kata Andan yang
tadi berpura-pura pingsan.
“ is apaan si buat orang panik aja, seneng !
seneng ! ” Dea ngambek.
“ idihhh,
marah. Yang mulai sapa coba, sini cepat katanya mau cium balik ” canda Andan.
“ nohhh,
minta cium tuh sama batok kelapa
” Dea manyun.
“ hahaha,
macam nambah cantik ya kalo manyun. Cup cup cup ”
Andan membujuk Dea.
“ ihhhhh ” Dea mencubit Andan.
Kemudian berjalan sendiri.
“ Alah
ngambek beneran ” ucap Andan dan langsung mengikuti Dea,
“ oppppp….
” Andan menggendong Dea dari belakang,
“ haaaa
turunin turunin Andana Pratama turunin gak ? ” ucap Dea merengek
kekanakan.
“ Senyum
dulu cepat cepat mana senyumnya gue mau liat dulu, baru gue turunin ” kata Andan sedikit jahil pada Dea.
“ Turunin
dulu baru gue mau senyum ” kata Dea.
“ Yayaya ” ucap Andan
“ kabuuuuuurrrrrrrrr ” Dea berlari sambil mengejek Andan,
“ ihh
memanglah ni anak, asek nak ngerjain gue aja, heh ! tungguin ntar gue diculik
om om ” teriak Andan dengan rempongnya,
“ idih
mentel ! ” ucap Dea dari kejauhan.
Canda tawa mengisi hari libur
mereka, senja pun tiba. Mereka pun pulang~
***
Setahun kemudian~
Dua hari setelah setahunnya hubungan
Andan dan Dea, Andan ulang tahun. Mereka pun membuat acara berdua, mereka
membuat acara di Resort Fibonacci.
Bintang yang beserakan dilangit dengan sinar nya yang begitu indah menghiasi
malam indah Dea dan Andan, sebelum makan Andan meniup cake yang diatasnya
bertulis “ Happy Birthday Andana Pratamaku dan berdiri lilin dengan
angka 17, cake pemberian dari Dea. Saat Dea memberi cake pada Andan, tampak
bola mata sipit Dea berlinangan air mata.
“ Happy
Birthday Sayang, wish you all the best,
love you “ kata Dea tersenyum.
“ Amin,
makasih sayang, love you too ” ucap
Andan memeluk Dea dan mencium kening Dea.
Setelah Andan tiup lilin,
mereka pun makan malam sambil menikmati suara ombak yang begitu pelan
menghempas batu karang. Suasana yang begitu indah untuk Dea dan Andan.
Makan malam pun selesai, Andan dan Dea
pun berjalan di pelantar yang cukup panjang, tampak di ujung pelantar berdiri
sebuah pondok yang dihiasi lilin dan cake dengan berdiri angka 1, cake
setahunnya Dea dan Andan.
“ Loh
punya sama ni? ” Dea bingung.
“ Punya
kita dong sayang ” Andan memberi surprise untuk Dea.
“ ihhh gue
suka, cakep banget. nih lu yang buat ? ”
Tanya Dea pada Andan.
“ ia, nih buat kamu Dea sayang” kata Andan tersenyum pada Dea dan mengelus kepala pacarnya.
“ ihhhh
makasiiihhhh” Dea memeluk Andan.
Mereka berdua pun meniup lilin
setahunnya mereka,
“ Semoga
kita langgeng ya sayang ” ucapan serentak dari Dea dan
Andan,
“ Amiiiiin
” ucap mereka berdua.
Malam semakin larut, Andan pun
segera mengantar kan Dea pulang kerumah.
***
Hari-hari yang begitu indah membuat
Dea semakin sayang pada Andan, dan sangat semakin takut kehilangan Andan
karena belakangan ini Andan rada berubah.
“ gue
takut tauk kehilangan lu, lu takut gk kehilangan gue? gue sayang sama lu, lu
sayang gk sama gue? Gue ni yah kagak pernah bosan ke elu nya, tapi lu nya pasti
bosan, yakan yakan ? hmm jujur gue pengennya lu itu kgk pernah ada rasa jenuh
ke gue, tapi gk mungkin juga gue maksa lu buat terus terusan kagak bosan,
maafin gue ya sayang kalo selama ini gue belum bisa jadi yang terbaik dan belum
bisa seratus persen menjadi apa yang lu mau, tapi gue bakalan berusaha deh jadi
yang terbaik buat lu, amin (bicara sendiri didepan kaca) hal yang sangat sering
dilakukan oleh Dea.
“ Deeee…Deaaa,
bangun sekolah lagi nak ” ucap mama dari luar kamar.
“ ia ma
ia, nih udah mau siap kok ” jawab Dea
dan mengusap air matanya yg sedari tadi mengalir dipipinya. Dan langsung menuju
dapur untuk sarapan pagi.
Setelah sarapan pagi, Dea pun
langsung berangkat kesekolah. Saat disekolah Dea tampak masih memikirkan Andan,
“ kabar
kamu gimana ya sayang? Dah semingguan gak ada kabar, aku takut kamu kenapa kenapa, aku kangen kamu. aku masih sabar
nungguin kabar kamu ”
ucap Dea di atas kursi taman sekolah dengan isak tangisnya.
Namun bel tanda masuk pun berteriak
memanggil murid-murid untuk segera menuju lapangan. Murid-murid pun keluar
kelas menuju lapangan untuk apel pagi, namun tampak Dea yang terus duduk diam
dikursi taman itu, setelah apel pagi selesai, Dea pun izin pulang dengan alasan
sakit. Wali kelasnya pun mengizinkannya pulang, namun Dea tak langsung pulang
kerumah, ia pergi kesuatu tempat, taman diatas bukit yang sangat indah, tempat biasa ia dan pacarnya bercanda tawa.
Sesampai disana, Dea kembali menangis,
“ kenapa
semua jadi kayak gini, salah gue apa sama lu Andan?! Apa?! Bilang dong ke gue,
gue gak tau letak kesalahan gue dimana?! Kamu bosan? Apa kamu udah ada yang
lain, bilang ke gue, gue sanggup dengar itu, dan aku bakalan mundur dari semua ini. gue
capek kayak gini !!! “.
Isak tangis Dea mengisi taman yang begitu
sunyi. Karena Dea terlalu capek menangis, Dea pingsan, tak ada satu orangpun
yang menolong Dea, karena tak ada orang ditaman itu. Duapuluh menit kemudian, Dea
terbangun,
“ aduhhhh ” (memegang kepalanya). Namun saat Dea
mencoba berdiri, ia tergelincir dari atas bukit yang cukup tinggi. Tubuh Dea
pun luka-luka dan kepalanya pun mengeluarkan darah karena terbentur batu.
Malam semakin larut, orang tua Dea
khawatir karena anaknya belum juga pulang. Mamanya mencoba mnghubungi Dea,
namun ponsel Dea non aktif. Orangtuanya pun semakin panik.
Temen-temen Dea pun ikut mencari Dea,
namun malam semakin larut, pencarian pun dilanjutkan besok.
Ke esokannya, tiba tiba Andan datang
kerumah Dea, bermaksud untuk membantu mencari Dea, mereka semua pun menuju
taman, karena Andan tau, jika ada masalah Dea pasti menenangkan pikirannya
ditaman itu. saat diperjalanan tante Titi (mama dea) terus menangis.
“ Paa,
mama takut Dea kenapa kenapa ” ucap
tante Titi.
“ ia ma,
papa tau, sudahlah berdoa aja, semoga Dea segera kita temuin ” jawab Om
Dayat (papa dea) sambil menenangkan istrinya.
Sejam diperjalanan, sampailah mereka
ditaman, tampak taman kosong. Namun tiba tiba Angga (temen dea) berteriak,
“ Om
tante, Dea Dea, itu Dea. Ya Allah Deaaaa” (Angga panik) Angga pun
langsung turun kebawah taman itu untuk menolong Dea, mereka pun langsung
membawa Dea kerumah sakit terdekat, lima belas menit dari taman, akhirnya
mereka sampai dirumah sakit, semua panik apalagi dengan Andan, ia takut kalo Dea
kenapa kenapa, ia takut kalo dialah penyebab dari semua ini, setengah jam kemudian,
kabar duka untuk orangtua Dea dan temen temennya juga pacarnya Dea, kalau Dea
telah meninggal.
Hari itu juga Dea dimakam kan,
begitu banyak yang ikut melayat, isak tangis mengisi suasana pemakaman Dea,
kini Dea telah tiada, hanya tampak papan nisan yang berdiri tegak di atas tanah
lembab yang bertaburan dengan bunga-bunga.
Setelah pemakam Dea selesai, semua
orang pun melangkah kan kakinya untuk pulang, namun Andan berdiri sendiri
ditepi makam Dea,
“ sayang,
maafin gue. Maafin gue yang selama ini udah banyak salah sama lu, gue ngaku
salah. Maafin gue Deaa ” Andan menangis sambil meremas tanah
pemakaman Dea.
Setahun kemudian~
Andan masih sangat bersalah pada
alm. Dea Alya Anggara pacarnya yang dulu ia sakiti. Kini hanyalah penyesalan
yang ada pada diri Andan. Penyesalan yang terus berlarut dihidup seorang Andan
Pratama .(***)
05-11-11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar