Zrrrttt….
Getar ponsel terasa dari tas Dilhaq,
Dilhaq pun membuka inbox “ Pagi sayang ” messages dari Alif, pacarnya Dilhaq
yang ia kenal sejak enam bulan yang lalu, tetapi mereka baru jadian 2 bulan
belakangan ini.
Dilhaq dan Alif beda dua tahun, maka dari itu Dilhaq sangat
mengerti dengan sifat Alif yang masih kekanak-kanakan, walaupun begitu Dilhaq
menyayangi Alif dan Alif pun selalu mencoba untuk belajar lebih dewasa.
***
Sore itu Alif mengajak Dilhaq untuk
ke taman, Dilhaq pun mau karena tiga hari belakangan ini mereka tidak bertemu,
saat itu jam menunjukan pukul tiga sore, Alif sudah siap-siap dan duduk
dihalaman rumah untuk menunggu kedatangan Dilhaq, sepuluh menit kemudian Dilhaq
pun datang, merekapun langsung menuju taman yang biasa mereka kunjungi.
Lima belas menit di perjalanan,
sampailah mereka ditaman. Ditaman itulah mereka selalu menenangkan pikiran
mereka, canda tawa mereka selalu mengisi sejuknya taman itu. Saat itu,
tiba-tiba saja Alif memeluk dan menangis dibahu Dilhaq,
“ kamu kenapa sayang?? ” Tanya
Dilhaq.
Tapi Alif terus memeluk erat dan
menangis di bahu Dilhaq, rasa tak mau kehilangan Dilhaq. Dilhaq pun memeluk Alif
dengan penuh kasih sayang. Lima menit kemudian, Alif bangun dari tangisnya dan
mengarahkan matanya pada Dilhaq,
“ sayang… ” ucap Alif.
“ iya sayang ” jawab Dilhaq sambil
mengusap airmata Alif.
“ sayang jangan tinggalin Alif ya, Alif sayang
Dilhaq ” kata Alif sambil memeluk Dilhaq kembali.
“ iya sayang, Dilhaq nggk akan ninggalin kamu,
kamu jangan sedih lagi ya ” ucap Dilhaq sambil mencium kening Alif.
Karna sudah terlalu sore, merekapun pulang.
Malamnya, Dilhaq masih bingung, ada
apa dengan pacarnya itu, kenapa tiba-tiba Alif begitu takut kehilangannya.
Padahal dua bulan lagi Dilhaq akan pindah keluar kota untuk melanjutkan
kuliahnya. Rasa ingin memberi tahupun menjadi tak ingin memberi tahu, karna
Dilhaq tak ingin melihat Alif sedih.
***
Seperti biasa, setiap pulang dari
sekolah, Alif dijemput Dilhaq, tetapi sebelum pulang kerumah, mereka
duduk-duduk ditaman deket sekolahnya Alif.
“ sayang alif ketoilet bentar ya ”
ucap Alif sambil berlari, sepertinya ia kebelet pipis. saat itu Dilhaq hanya nyegir,
melihat kelakuan Alif yang kekanak-kanakan.
“ there’s a song that’s inside~… ”
dering ponsel dari tasnya Alif, Dilhaq pun mengambilnya, tapi saat membuka tas
Alif, mata Dilhaq tertuju pada obat-obatan dan mengabaikan deringan ponsel
tersebut. Dilhaq bingung, tampak tertulis Alif Syahadattillah di plastik obat
tersebut. Tiba-tiba,
“ dooooorrr !!!! ” Alif mencoba mengagetkan
Dilhaq, reflek Dilhaq kaget.
“ eh…eh.. sayangg.. ” kata Dilhaq
sambil memasukan obat-obatan tadi dan langsung mengalihkan pembicaraan.
“ ini sayang, tadi ada yang nelpon,
Dilhaq takut telponnya penting, makanya Dilhaq ambil hpnya, maaf ya sayang ”
ucap Dilhaq dengan gagu.
“ oh,,iya gpp sayang, coba sini
hpnya Alif liat ” kata Alif sambil mengulurkan tangannya.
Ternyata mama Alif yang menelepon
Alif dan sms,
“ nak pulang skola langsung pulang
ya, kamu ingatkan apakata dokter ”.
“ sayang pulang yuk, mama mau pergi
nih, jadi harus pulang cepet ” kata Alif sambil memberes-bereskan tasnya.
***
Dilhaq merasa kecewa, kenapa Alif
tak mau memberi tahu, kalau ia sedang sakit. Aku kan pacarnya, seharusnya aku
tau. Kesal Dilhaq dalam benaknya. Dan Dilhaq pun menelepon Alif,
” sayang tadi , Dilhaq nemuin obat ditas kamu,
kamu sakit ?? ” Tanya Dilhaq sedikit kesal.
“ oh ..itu,, ia sayang itu obat flu,,kmaren
kan Alif nggak enak badan,, nggk parah kok sayang ” ucap Alif sedikit
mengarang-ngarang crita.
“ ohh,,, kirain obat apaan, lain
kali kalo kamu sakit, kasi tau aku ya sayang ” kata Dilhaq.
“ iya sayang, Alif janji ” kata Alif
sambil meneteskan airmatanya.
“ maafin Alif sayang, Alif sengaja nggk ngasi
tau tentang penyakit Alif ini, maafin Alif sayang ” ucapnya dalam hati.
***
Seminggu kemudian, tak biasanya alif
mengajak keluar malam, padahal
Alif selalu tidak diizinkan orangtua nya untuk keluar malam. Dan anehnya lagi
Alif tidak biasanya tidak minta di jemput dirumahnya, padahal biasanya ia selalu
minta dijemput dirumah. Dimalam yang dingin itu, Mereka bertemu ditaman yang
biasa mereka kunjungi,
“ hy sayang…” ucap Alif dengan senang.
“ iya sayang,, kok tumben sayang ?? ” belum
sempat Dilhaq nyelesaiin ucapannya, Alif langsung mengajak Dilhaq ke
jembatan. Karena sudah malam, Dilhaq pun langsung menuruti permintaan pacarnya
itu.
Malam sudah larut, orang tua Alif
kebingungan mencari Alif, handpone Alifpun tidak aktif, temen-temen Alifpun
ikut membantu orang tua Alif untuk mencari Alif.
Saat itu, Alif dan Dilhaq sampai
dijembatan, malam itu benar-benar dingin, Dilhaq pun melepaskan jaketnya yang
bertulis “ nightmare ” dan memberikan jaketnya pada Alif.
“ makasi ya sayang, love you ”
ucap Alif sambil memeluk Dilhaq,
“ love you to sayang ” ucap Dilhaq
sambil mengelus kepala Alif dan mencium kening Alif.
“ oia sayang, Alif kesana bentar ya,
pegang dulu hp Alif, sayang sini aja, jangan kemana-mana ya ” ucap Alif sambil
berlari kesebrang jalan. Tampak mobil yang melaju sangat cepat saat itu,
“ sayanggggggggggg,,,, awasssss !!!!! ” teriak
Dilhaq dari kejauhan, tapi sayang Alif sudah terpental jauh, Dilhaq berlari
langsung memeluk Alif yang berlumuran darah, dan langsung meminta pertolongan.
Tapi sia-sia Alif tak bisa diselamatkan lagi.
***
Sebulan kemudian, Dilhaq benar-benar
sangat kehilangan, dan sangat menyesal telah menuruti kemauan Alif malam
itu, ia slalu teringat kejadian malam itu, waktu ia memberikan
jaketnya pada Alif dan Alif berkata “ love you ” mungkin itu yang
terakhir kalinya Alif mengucapkan kata “ love you padanya. Dilhaq bener-bener
kehilangan Alif, sminggu sekali ia mengunjungi makam Alif, di atas batu nisan
Alif, Dilhaq menangis. Setelah dari makam, Dilhaq pergi ketempat-tempat yang ia
selalu kunjungi bersama Alif, dan selalu memesan makanan dua porsi, bagi Dilhaq
Alif slalu ada dihatinya, ia masih belum percaya , kalau Alif telah tiada.
(***)
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar