Halaman

Senin, 19 Maret 2012

Alifku


Zrrrttt….
Getar ponsel terasa dari tas Dilhaq, Dilhaq pun membuka inbox “ Pagi sayang ” messages dari Alif, pacarnya Dilhaq yang ia kenal sejak enam bulan yang lalu, tetapi mereka baru jadian 2 bulan belakangan ini.
Dilhaq dan Alif beda  dua tahun, maka dari itu Dilhaq sangat mengerti dengan sifat Alif yang masih kekanak-kanakan, walaupun begitu Dilhaq menyayangi Alif dan Alif pun selalu mencoba untuk belajar lebih dewasa.
***
Sore itu Alif mengajak Dilhaq untuk ke taman, Dilhaq pun mau karena tiga hari belakangan ini mereka tidak bertemu, saat itu jam menunjukan pukul tiga sore, Alif sudah siap-siap dan duduk dihalaman rumah untuk menunggu kedatangan Dilhaq, sepuluh menit kemudian Dilhaq pun datang, merekapun langsung menuju taman yang biasa mereka kunjungi.
Lima belas menit di perjalanan, sampailah mereka ditaman. Ditaman itulah mereka selalu menenangkan pikiran mereka, canda tawa mereka selalu mengisi sejuknya taman itu. Saat itu, tiba-tiba saja Alif memeluk dan menangis dibahu Dilhaq,
“ kamu kenapa sayang?? ” Tanya Dilhaq.
Tapi Alif terus memeluk erat dan menangis di bahu Dilhaq, rasa tak mau kehilangan Dilhaq. Dilhaq pun memeluk Alif dengan penuh kasih sayang. Lima menit kemudian, Alif bangun dari tangisnya dan mengarahkan matanya pada Dilhaq,
“ sayang… ” ucap Alif.
“ iya sayang ” jawab Dilhaq sambil mengusap airmata Alif.
 “ sayang jangan tinggalin Alif ya, Alif sayang Dilhaq ” kata Alif sambil memeluk Dilhaq kembali.
 “ iya sayang, Dilhaq nggk akan ninggalin kamu, kamu jangan sedih lagi ya ” ucap Dilhaq sambil mencium kening Alif.
 Karna sudah terlalu sore, merekapun pulang.

Malamnya, Dilhaq masih bingung, ada apa dengan pacarnya itu, kenapa tiba-tiba Alif begitu takut kehilangannya. Padahal dua bulan lagi Dilhaq akan pindah keluar kota untuk melanjutkan kuliahnya. Rasa ingin memberi tahupun menjadi tak ingin memberi tahu, karna Dilhaq tak ingin melihat Alif sedih.
***
Seperti biasa, setiap pulang dari sekolah, Alif dijemput Dilhaq, tetapi sebelum pulang kerumah, mereka duduk-duduk ditaman deket sekolahnya Alif.
“ sayang alif ketoilet bentar ya ” ucap Alif sambil berlari, sepertinya ia kebelet pipis. saat itu Dilhaq hanya nyegir, melihat kelakuan Alif yang kekanak-kanakan.
“ there’s a song that’s inside~… ” dering ponsel dari tasnya Alif, Dilhaq pun mengambilnya, tapi saat membuka tas Alif, mata Dilhaq tertuju pada obat-obatan dan mengabaikan deringan ponsel tersebut. Dilhaq bingung, tampak tertulis Alif Syahadattillah di plastik obat tersebut. Tiba-tiba,
 “ dooooorrr !!!! ” Alif mencoba mengagetkan Dilhaq, reflek Dilhaq kaget.
“ eh…eh.. sayangg.. ” kata Dilhaq sambil memasukan obat-obatan tadi dan langsung mengalihkan pembicaraan.
“ ini sayang, tadi ada yang nelpon, Dilhaq takut telponnya penting, makanya Dilhaq ambil hpnya, maaf ya sayang ” ucap Dilhaq dengan gagu.
“ oh,,iya gpp sayang, coba sini hpnya Alif liat ” kata Alif sambil mengulurkan tangannya.
Ternyata mama Alif yang menelepon Alif dan sms,
“ nak pulang skola langsung pulang ya, kamu ingatkan apakata dokter ”.
“ sayang pulang yuk, mama mau pergi nih, jadi harus pulang cepet ” kata Alif sambil memberes-bereskan tasnya.

***
Dilhaq merasa kecewa, kenapa Alif tak mau memberi tahu, kalau ia sedang sakit. Aku kan pacarnya, seharusnya aku tau. Kesal Dilhaq dalam benaknya. Dan Dilhaq pun menelepon Alif,
 ” sayang tadi , Dilhaq nemuin obat ditas kamu, kamu sakit ?? ” Tanya Dilhaq sedikit kesal.
 “ oh ..itu,, ia sayang itu obat flu,,kmaren kan Alif nggak enak badan,, nggk parah kok sayang ” ucap Alif sedikit mengarang-ngarang crita.
“ ohh,,, kirain obat apaan, lain kali kalo kamu sakit, kasi tau aku ya sayang ” kata Dilhaq.
“ iya sayang, Alif janji ” kata Alif sambil meneteskan airmatanya.
 “ maafin Alif sayang, Alif sengaja nggk ngasi tau tentang penyakit Alif ini, maafin Alif sayang ” ucapnya dalam hati.

***
Seminggu kemudian, tak biasanya alif  mengajak keluar  malam, padahal Alif selalu tidak diizinkan orangtua nya untuk keluar malam. Dan anehnya lagi Alif tidak biasanya tidak minta di jemput dirumahnya, padahal biasanya ia selalu minta dijemput dirumah. Dimalam yang dingin itu, Mereka bertemu ditaman yang biasa mereka kunjungi,
 “ hy sayang…” ucap Alif dengan senang.
 “ iya sayang,, kok tumben sayang ?? ” belum sempat  Dilhaq nyelesaiin ucapannya, Alif langsung mengajak Dilhaq ke jembatan. Karena sudah malam, Dilhaq pun langsung menuruti permintaan pacarnya itu.
Malam sudah larut, orang tua Alif kebingungan mencari Alif, handpone Alifpun tidak aktif, temen-temen Alifpun ikut membantu orang tua Alif untuk mencari Alif.
Saat itu, Alif dan Dilhaq sampai dijembatan, malam itu benar-benar dingin, Dilhaq pun melepaskan jaketnya yang bertulis “ nightmare ” dan  memberikan jaketnya pada Alif.
“ makasi ya sayang,  love you ” ucap Alif sambil memeluk  Dilhaq,
“ love you to sayang ” ucap Dilhaq sambil mengelus kepala Alif dan mencium kening Alif.
“ oia sayang, Alif kesana bentar ya, pegang dulu hp Alif, sayang sini aja, jangan kemana-mana ya ” ucap Alif sambil berlari kesebrang jalan. Tampak mobil yang melaju sangat cepat saat itu,
 “ sayanggggggggggg,,,, awasssss !!!!! ” teriak Dilhaq dari kejauhan, tapi sayang Alif sudah terpental jauh, Dilhaq berlari langsung memeluk Alif yang berlumuran darah, dan langsung meminta pertolongan. Tapi sia-sia Alif tak bisa diselamatkan lagi.

***
Sebulan kemudian, Dilhaq benar-benar sangat kehilangan, dan sangat menyesal telah menuruti kemauan Alif malam itu,  ia slalu teringat kejadian malam itu, waktu ia memberikan jaketnya  pada Alif dan Alif berkata “ love you ” mungkin itu yang terakhir kalinya Alif mengucapkan kata “ love you padanya. Dilhaq bener-bener kehilangan Alif, sminggu sekali ia mengunjungi makam Alif, di atas batu nisan Alif, Dilhaq menangis. Setelah dari makam, Dilhaq pergi ketempat-tempat yang ia selalu kunjungi bersama Alif, dan selalu memesan makanan dua porsi, bagi Dilhaq Alif slalu ada dihatinya, ia masih belum percaya , kalau Alif telah tiada. (***)

Top of Form
·          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright@ All Rights Reserved Yuni-Fibonacci.blogspot.com