Halaman

Jumat, 23 Maret 2012

Harapan Bunga Diandra Viboda Syahfitri

Bunga Diandra Viboda Syahfitri, anak kedua dari tiga bersaudara. Bunga terbilang anak yang sedikit nakal, ini smua akibat dari orang tuanya yang tak begitu perhatian padanya. Orang tua bunga sangat masa bodoh dengan kepintaran dan bakat-bakat yang bunga punya, inilah hal yang membuat Bunga sangat sedih.
“ Ma..Pa… Bunga butuh kalian, Bunga butuh penyemangat, Bunga pengen kalian berdua ada untuk Bunga, kalian mau kalau Bunga ini harus bisa mmperoleh nilai yang bagus disekolah, tapi disaat Bunga memperoleh itu, kalian tak ada sedikitpun melihat nilai sekolah Bunga, disaat Bunga memperoleh juara disekolah, kalian berdua hanya tampak biasa saja, pada saat Bunga mengikuti event-event diluar kalian juga tak pernah ada disamping Bunga, tak pernah sekalipun kalian ada disamping Bunga untuk memberi semangat pada Bunga, ahhh sudahlah, tanpa dukungan dari kalian aku juga bisa !

Walaupun keluarganya tak pernah memberi semangat padanya, orang-orang diluar sana slalu ada buat Bunga, inilah yang membuat Bunga kembali semangat.

Dahulu ada seorang teman yang sangat dekat dengan Bunga, Alif namanya. Alif anak yang juga multitalent, mereka selalu berdua, mengikuti event-event diluar sekolah, Alif penyemangat buat Bunga. Sangking begitu dekatnya timbulah rasa sayang pada diri Alif dan Bunga, Alif tampak sayang pada Bunga, perhatiannya melebihi batas perhatian dari seorang teman, namun Alif tak pernah menyatakan cintanya pada Bunga, tapi itu tak menjadi masalah bagi Bunga.

Tujuh bulan berlalu, hari hari yang cukup lama yang Bunga lalui bersama Alif. Namun saat itu juga ada sesuatu yang aneh pada Alif, dia yang tadinya selalu perhatian dan yang selalu menyemangati Bunga, kini semakin hari semakin pudar. Ntah apa yang membuat Alif menjadi seperti itu, yaa walaupun Alif hanyalah teman dekat dari Bunga, Bunga sedih dengan ini semua. Seperti ada yang kurang jika Alif seperti ini terus. Sampai suatu hari Alif benar benar menghilang hingga dua bulan berlalu, ternyata Alif telah mempunyai pacar baru, mgkin itu yang telah membuat Alif menjauh dari Bunga. Dengan lapang dada Bunga tersenyum, ia sadar ia bukan siapa siapa Alif,
“aku senang kalau kamu senang lif” ucap Bunga sambil mengusap air matanya.

Sebulan setelah menghilangnya Alif, Bunga tampak dekat pada kakak kelasnya Muhammad Hidayatullah Wijaya Putra, anak yang dikenal cerdas disekolah Bunga. Mereka pun jadian, namun hubungan mereka sangat singkat hanya dua bulan mereka jadian, dua minggu putus dari kakak kelasnya, Bungapun jadian dengan temen lamanya Vidiansyahputra. Dian baik, cukup dewasa. Saat jadian dengan Bunga, Bunga tampak lebih senang dibanding jadian dengan kakak kelasnya. namun empat bulan berlalu mereka putus, Dian tega ngeduain Bunga, Mungkin efek kebosanan yang timbul dari Dian. Bunga pun kembali lapang dada untuk tersenyum dalam menjalaninya, dari sinilah Bunga bertekat untuk tak akan pernah jatuh cinta lagi, Karena ia jugak tak ingin disakiti lagi.  

Setahun berlalu~

Bunga masih tampak sendiri, ya walaupun terkadang ia dekat dengan temen temen yang ia kenal dari dunia maya maupun dunia nyata. Tapi ia tak mau sembarangan menerima cinta dari siapa pun, tekatnya untuk menyendiri berjalan setahun. Namun saat Bunga kenal dengan Aditya,  iapun mulai suka, Adit beda, Adit lucu, Adit rada cuek, Bunga sangat menyukai itu. Disinilah Bunga mulai jatuh cinta kembali, saat Adit menyatakan kan cinta pada Bunga, Bunga tak langsung menerima Adit, yaaa walaupun Bunga suka pada Adit, ia juga harus berpikir panjang untuk menerima Adit untuk menjadi pacarnya, karena Bunga tak ingin disakiti lagi. Seminggu setelah adit nyatain cinta pada Bunga baru lah Bunga menjawab “ia” Bunga menerima Adit Karena Bunga yakin Adit lah yang terbaik yang selama ini ia cari.

Seling beberapa hari jadian, sore itu Bunga dan Adit pun pergi ke kebun teh, disanalah Bunga dan Adit mulai dekat. Mereka tertawa-tawa sambil berlari lari mengelilingi kebun teh yang begitu sejuk, namun waktu terasa sangat cepat, Bunga dan Adit pun pulang kerumah. Namun kesenangan mereka berdua tidak hanya pada hari itu, pada saat libur sekolah, Adit mengajak Bunga kepantai, Bunga dan Adit pun sampai dipantai mereka menikmati suasana pantai yang lumayan cerah, dan menikmati hangatnya matahari sore ditepi pantai. Kembali bercanda tawa ria hingga sunsetpun tiba. Hari yang begitu indah bersama Adit.

***
Enam tahun kemudian~

Detik menit jam hari minggu bulan tahun mereka lewati bersama, tempat tempat asing mereka tuju, hunting berdua, bercanda tawa bersama, gila gilaan berdua, heboh berdua, smuanya mereka lakuin bersama.

Tak ada kata bosan yang terlontar dari bibir  Bunga, yang ada Bunga semakin sayang pada Adit, Bunga tak menyangka bisa pacaran selama ini, berharap Adit juga begitu padanya.  Selain ke pantai Bunga dan Adit juga suka bermain ditaman. Taman yang begitu sejuk membuat Bunga dan Adit , tak ingin meninggalkan taman tersebut. jika ada waktu Bunga dan Adit selalu bermain ditaman itu. Langit sore saat itu begitu indah, angin yang berhembus pelan membuat Bunga dan Adit ingin berlama-lama ditaman itu. Sambil menikmati sepoinya angin, indahnya langit sore, Bunga dan Aditpun berwebcame. Bunga sangat senang dan semakin sayang pada Adit, Adit begitu baik, ialah orang pertama yang bisa membuatnya senang seperti ini, saat berwebcame Bungapun menunduk dibahunya Adit. Menangis meneteskan airmatanya dibahu Adit, Aditpun memeluk Bunga dan mencoba menenangkan Bunga. Bunga pun mengangkat kepalanya dan memandangi Adit dengan airmata yang bergelimang dibolamatanya, dan kembali memeluk Adit begitu erat, tampak rasa sayang yang keluar dari diri Bunga.

***

Suatu hari Bunga menyendiri ditepi pantai, menenangkan pikirannya dengan menikmati sepoinya angin pantai yang sedari tadi berlalu lalang dengan pelan tiada hentinya, saat itu Bunga begitu sedih, karena tanpa sebab orangtua Bunga tiba tiba marah padanya, ntah apa yang salah pada diri Bunga, Bunga pun tak mengerti, ditambah lagi dengan Adit yang belakangan ini juga suka marah dan sedikit kasar padanya. Namun Bunga bisa menyikapinya dengan kepala dingin, ia selalu sabar dengan tingkah adit yang seperti itu, Bunga sangat mengerti Adit, tetapi terkadang bunga kewalahan dengan sifat Adit yang terus menerus seperti ini. Namun karena Bunga sangatlah sayang pada Adit, Bunga lagi dan lagi hanya bisa bersabar dan membatin, Bunga yakin ini semua bakalan ada hikmahnya. Begitulah Bunga, jika ada masalah yang menimpanya, Bunga selalu saja mengambil hikmahnya, ia slalu tersenyum diluar namun didalam hatinya menangis, dari kesabaran Bunga, Aditpun berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Saat weekend tiba Bunga mengajak Adit buat refresing hari itu. Adit pun menerima ajakan Bunga, merekapun pergi menuju tempat biasa mereka bercanda tawa bersama, seperti tak ada masalah dari sebelumnya, Adit dan Bunga kembali bermain bersama, bercerita berdua, bercanda tawa bersama namun seketika suasana menjadi hening disaat Adit memeluk Bunga, Bunga terdiam dipelukan Adit, saat itu airmata Bunga mengalir pelan dipipinya, dan semakin erat ia memeluk Adit, namun dalam pelukan Adit, diam-diam Bunga menyileti lengannya dengan silet yang ia bawa dari rumah, tangan Bungapun penuh dengan darah, darah terus mengalir. tetapi saat itu Adit belum mengetahui dengan apa yang Bunga lakukan saat itu, Aditpun mengapus airmata Bunga. Tampak Bunga terus memejamkan matanya, Adit bingung, Aditpun mencoba membangunkan Bunga, namun saat Adit melihat tangan Bunga yang berlumuran darah, Adit begitu kaget.
“ Bunga, Bunga kenapa ini? Kenapa jadi kyk gini? Bunga bangun sayang, sayaaaangg ! ” triak Adit memeluk Bunga. Aditpun mencoba mencari pertolongan, namun sia sia, Bunga telah tiada.

Seminggu setelah kepergian Bunga, Nita temen deketnya bunga,  menceritakan apa yang menyebabkan Bunga bisa senekat itu,
“ Bunga tertekan Dit, keluarganya nggak pernah peduli dengan dia, semenjak kenal lu aja dia nya semangat lagi, tapi blakangan ini lu sering marahkan ke dia, emang sih dia gak pernah balik marah ke elu, tapi dianya selalu aja ngebatin. Kasian gua liatnya. Dia nekat kyk gitu, salah satu penyebabnya. Dia takut kalo elu ntar nyakitin dia. Dia pernah bilang kegua dit “ta, gimana ya kalo ak sampe diduain lagi sama cowo? Ya ampun gk kebayang ta, sakit ta sakit bener itu, mending gua mati dah. Males gua sedih sedih muluk gara gara cinta, apalagi sama adit, gua sayang banget ta sm dia, tega deh kalo dia ngeduain gua, gua dah stia banget sama dia. Kalo sampe itu bener-bener terjadi, ahhh tamat hidup seorang Bunga Diandra Vibodasyahfitri” gitu dit yang Bunga bilang ke gua, sekarang tu kata-kata jadi cerita nyata, padahal lu kagak ngeduain dia kan ? yaa itulah, ketakutan Bunga yang terlalu over yang ngebuat dia sampe senekat ini. Yauda ya, iklasin Bunga, biar dia nya tenang disana, lu nggk perlu nyesel, ucap nita sambil memberi diary Bunga pada adit dan melangkah pergi dari tempat itu. Aditpun membuka diary itu dan membaca isi-isi yang ada dalam diary itu, lembar demi lembar ia baca, namun saat halaman terakhir disaat Adit membaca isi diary Bunga, bola mata Adit bergelimangan airmata, tampak ia sangat menyesak.


“ Sumpah aku sayang kamu dit, jujur aku enggak pernah sesayang ini ke orang, banyak cerita yang kita lalui bersama dit, enam tahun bukanlah waktu yang singkat, tak ada rasa bosan dari diriku, yang ada ak semakin sayang dit sama kamu. Aku slalu berharap kamu tak pernah bosan dengan ku, aku ingin bisa bersama selamanya dengan kamu sayang, yaa walaupun terkadang aku berfikir kalo kamu udah bosan ngejalani ini, aku takut kehilangan kamu, aku takut kalau tiba tiba kamu mutusin aku sayang, aku takut kamu hanya kasian sama aku, jadi kamu slalu berusaha untuk mempertahanin ini semua. Tapi walaupun begitu aku sangatlah berharap apa yang aku pikirkan ini hanyalah ketakutan aku saja, aku juga berharap janji janji yang kamu janjikan untuk aku, bakalan kamu tepatin. aku slalu berdoa yang terbaik buat hubungan kita dan aku juga slalu berusaha untuk menjadi yang terbaik buat kamu sayaang namun jika suatu hari nanti aku udah enggk ada, semoga kamu dapatin cewek yang lebih baik dari aku ya sayang. Amin ;-)
Itulah harapan dari seorang Bunga Diandra Viboda Syahfitri yang kini telah tiada. (***)

Oktober, 26-2011

Cinta Pertama dan Terakhirku yang telah pergi

Kupilih hatimu tak ada ku ragu
Mencintamu adalah hal yang terindah
Dalam hidupku oh sayang kau detak jantung hatiku

Setiap nafasku hembuskan namamu
Sumpah mati hati ingin memilihmu
Dalam hidupku oh sayang kau segalanya untukku

Janganlah jangan
kau sakiti cinta ini
Sampai nanti disaat ragaku
sudah tidak bernyawa lagi
dan menutup mata ini untuk yang terakhir~


Lagu yang ku dengar disaat ia memutuskanku, bagiku lagu ini benar-benar ada artinya sewaktu aku bersamanya. Tapi entah mengapa hubungan yang selalu membuat ku tertawa tersenyum harus berakhir begitu cepat.

“ Monik, aku mau ngomong. Tapi aku segan, aku nggk enak samamu, aku takut kamu marah, aku takut kamu nangis. Aku bener-bener nggk enak samamu “ messages Avit untuk ku.
“ Putus ya Vit ? oala Vit aku itu dah sayang samamu “
“ Aku udah nggk bisa, aku lagi malas pacaran. Aku juga lagi banyak masalah, kita pisah dulu ya Mon “
“ Aviit :’( aku sayang kamu, akuu. Akuu…aku nggk tau lagi mau ngomong apa “
“ jangan nangis, jangan marah nik “
sesaat kemudian~
“ Yaudahlah, nggk apa-apa kok Vit, aku nggk marah. Tapi boleh kan aku meluk kamu untuk terakhir kalinya, aku pengen nangis dibahumu buat yang terakhir kalinya. Bole ya Vit ? ” balas ku dengan isak tangis yang tak karuan.
“ Iya, jangan nangis . aku selalu ada buatmu sayang, nanti kalo kita ketemu ya “
“ Aku nggk bisa nggk nangis,  yaudah aku mau solat isya dulu ya, Aku tetep sayang kamu Vit, bye :’( “
“ Yaudah, aku juga Monik sayang , bye :-* “
Singkat cerita disaat detik-detik aku putus dengan Avit, saat itu aku sangat down, ku kurungi diriku dikamar, Aku nggak tau dimana letak kesalahan aku, aku juga nggk tau mau berbuat apa, saat itu aku hanya bisa tertunduk menangis. Aku benar-benar kehilangan sosok Avit, yang kini telah menjadi mantanku.
Terlintas sewaktu Avit tertawa, sudut mataku semakin banyak mengeluarkan airmata. Aku berharap ini hanya mimpi namun kenyataannya tidak. Aku semakin menangis saat itu.
Avit apa kamu udah nggk sayang aku? Coba kamu kenang kembali waktu pertama kali kita jadian, kamu nganterin aku kesekola, tapi kelewatan. Terus coba inget juga Vit waktu kita pertama kali jalan, kita ke Resort. Kita ketawa-ketawa, saling cerita. Nah waktu kita kepantai, kita kehujanan Vit dijalan, berteduh berdua dipondok kecil, duduk disamping api unggun, Terus kita jugak sering main ketaman, tiap minggu kita ketaman itu, nggk ada rasa jenuh buat kita main berdua ditaman itu, sampei-sampei ban motor kamu bocor, kunci hilang pulsa habis, kita kehausan. Susah senang kita berdua :’(
Terus aku juga inget waktu kamu nemenin aku kerumah sakit, waktu itu aku bener-bener senang Vit, aku jugak makin sayang sama kamu. nah besoknya kita main dibukit yang tinggi itu, pemandangan yang indah kita nikmati berdua. apalagi waktu aku ulang tahun, malam itu benar-benar malam yang paling indah buat aku, ya walaupun Cuma sebentar tapi bagi aku itu sangat berharga. Banyak Vit cerita kita berdua, tapi sekarang kamu udah ninggalin aku, sekarang cerita itu Cuma tinggal kenangan saja, kenangan yang begitu indah bersamamu.


~

Masih seperti malam-malam sebelumnya, aku masih larut dalam kesedihan. Ku tatapi langit-langit kamarku dengan perasaan gundah.

“ Sayang aku kangen, aku kangen waktu kita bercanda berdua, kangen waktu kita main ditaman itu, ngebuat cincin dari rumput-rumput, nyusun nama kita berdua dari ranting-ranting kecil, kangen waktu kamu sok sok kuat ngegendong aku, kangen waktu main dibunderan itu, kangen semua sayang :’( “.

Tak terasa, aliran hangat dan bening mengalir lewat sudut mataku. Dengan tanganku ku coba untuk menyusut air mataku.

Sebenarnya aku tak mau menangisi orang yang telah membangun pondasi cinta dihatiku dan sekaligus merobohkannya lagi, namun tak bisa. Kenangan bersamanya begitu banyak, yang tak akan bisa ku lupakan.

Ku mencoba menutup mataku, mencoba untuk menenangkan pikiranku, membuang jauh-jauh kenangan yang selalu saja melintas saat kita bersama dulu, walau tak bisa aku tetap berusaha, namun sia-sia, aku memang tak bisa melupakannya walau hanya sejenak.

Aku mencoba bangun dari tempat tidurku,

 “ Ya Allah, kenapa Monik harus mengenal dia kalo akhirnya jadi kayak gini, Monik nggk kuat ya Allah “ ucapku tertunduk menangis.

~



Hari ini aku bertemu dengan Avit, aku pun mencoba bersikap seperti biasa sewaktu kami bersama dahulu, aku dan Avit pun kembali bercanda tawa sambil menikmati angin sepoi dan kicauan burung ditaman itu, aku langsung memeluk Avit, menangis dan terus menangis dibahunya. Saat itu aku benar-benar memeluk Avit dengan erat, aku pun memejamkan mataku, menenangkan perasaanku dibahunya. Sejenak setelah itu, akupun membuka mataku yang penuh dengan airmata itu,

“ Aku sayang kamu Vit, sayang kali Vit “ ucapku sambil menatapi sosok Avit, “ Kita pisah dulu ya Nik, maafin aku ya Nik “ kata Avit. Tampak dari raut mukanya yang tak tega melihat ku, orang yang dahulu pernah mengisi hari-harinya dan Avitpun langsung memeluk ku kembali. Namun aku hanya diam tertunduk dibahunya.

~

Hari-hari yang dahulunya indah kini menjadi suram, canda tawanya yang dahulu selalu mengisi hari-hariku kini sudah tak ada lagi, namun aku yakin, mungkin saat ini aku harus berpisah dahulu dengannya, suatu saat nanti pasti aku bisa bersamanya lagi (Amin).

Itulah harapan Monika Anggraini  untuk Cinta Pertama dan Terakhirnya yang kini telah pergi. (***)

Sampai Kapan


 “ Putus !!! ” cetus Nabil .
 “ ok, gua juga udah bosan ama lu ” kata Ciko pacar Nabil.
Nabil minta putus karna Ciko sudah nggak perhatian lagi dengannya.
  “ Pokoknya tu anak udah ogah-ogahan ma gua Lan ” kata Nabil mengadu pada Yolan lewat telpon.
 Yauda ah, orang kayak dia biar aje Bil, masi banyak yang mau sama elu Nabil Mahesya….. ” tampak Yolan memberi semangat pada Nabil.
            Sebulan setelah putus, Nabil terlihat lebih semangat. Lantas Nabil belum terlihat dengan pacar barunya, bukan karna tak ada yang mau, melainkan Nabil belum mau pacaran lagi. Tampaknya ia lebih happy kalau sendiri, dibandingkan punya pacar tapi galau.
“ Bil, bentar lagikan ada acara pameran di sekolah kita, cari baju yuk buat ngisi acara ntar ” ajak Yolan.
“ yuk-yuk gua juga kagak ada baju buat acara ntar ” kata Nabil tampak senang menerima ajakan Yolan.
 “ tapi nyarinya pas pulang latihan nanti ya, soalnya minggu ini gua ada acara ama keluarga ” ujar Yolan.
 “ sok atuh mah, gua mah ngikut aja apaa kate lu ” kata Nabil sambil sibuk mainin ponselnya.
 “ eh Bil, kata Adit (pacarnya Yolan) ntar kita latihan gabung sama temen nya dia lho.
 “ ha…srius?? Anak mane?? ” sahut nabil.
 “ iyye, gua mah srius Nabil, dia bakalan gabung sama kita ntar, terus ni yah, dia bakalan ikut ngisi acara juga lho bareng kita ” kata Yolan.
“ wahh,,,gimana nih?? ” (nabil tampak panik)
 “ gimana apa’an?? Tanya yolan.
 “ suara gua bakalan ilang kalo ada anak baru, gua nggk bisa nyanyi ntar, malu gua” kata nabil sedikit alaiii.
“ hahaha, alaii pisan kamu neng ” kata Yolan sambil ngelempar kulit kacang kemuka Nabil.

            Waktu mau latihan, nabil yang biasanya Rame, jadi kalem melempem.
 lu sakit Bil?? ” Tanya Adit sambil megang jidatnya Nabil.
“ ahh..lu. kagak. Gua mah baek-baek aja dari kemaren, emang ada pa dengan diriku Adit Sumaatmaja?? ” kata nabil sedikit salah tingkah.
 “ lu mah aneh ni hari ” sahut Yolan ambil ngebawa minuman.
“ aneh nape?? Sini satu minumannya, gua haus ” kata Nabil sambil mengambil minuman dari tangan Yolan.
“ eh…eh…lu kan kagak suka Cola ” ujar Yola bingung.
“ brussssshhh….!!!!! Yah mencrot jadinya, soriiii…. “  kata Nabil.
 (temennya Adit keciprat Cola dari congornya Nabil).
“ hmpp…gpp kok ” kata Risky (temennya Adit).
“ lu sih, kagak bilang kalo ni Cola ” Nabil menyalahkan Yolan.
 “ loh,,,kok gua??? Lu nya aja tu yang ngasal ngambil ”cetus Yolan.
“ udahh…udahh… yuk ah kita latihan, dah keburu sore nih ! ” kata Adit sedikit kesal.
 “ tapi, gimana ini, temen lu basah gara-gara keciprat ma gua ” ucap Nabil.
“ ia, udah gpp, udah biasa saya mah basah-basah :D, sok yuk latihan “ kata Risky sambil memberikan Mike pada Nabil untuk segera latihan. Nabil tampak terdiam menatap kebaikan Risky.
“ heeeuuu…..ayuk latihan !!! “ kata Alan sambil memukul sticknya kesimbal.
“ eh…yuk yuk…. ”  Nabil kaget.
            Mereka pun latihan, hingga senja datang dan kembali pulang kerumah masing-masing, namun Nabil dan Yolan pergi untuk mencari baju, seperti rencana mereka tadi siang.

           

 H-riha pun tiba.
Acara pameran di sekolah cukup meriah.
“ kita harus bisa ngasi yang terbaek yah ” kata Adit.
“ sip sip ” kata Yolan, Nabil, Alan, dan Risky.
Setelah beberapa acara dimulai, giliran mereka yang bakalan maen. Kali ini mereka bakalan bawa lagunya Berdiri Teman dari CloseHead. Mereka maen dengan lancar dan acarapun selesai hingga sore.
            Setelah tiga hari acara pameran berlalu, Nabil dan Risky mulai deket. Mereka sering smsan dan telponan. Kedekatan mereka semakin dekat hingga lima bulan, ya walaupun Nabil  dan Risky  sudah memiliki pacar masing-masing, mereka tetep deket. Bisa dibilang kalo mereka itu SMB (Sahabat Mesra BOO’) sepertinya mereka saling suka.
            Malem itu Risky kerumah Adit, buat nganterin gitar yang ia pinjam.
“ Dit, gua seneng ma Nabil, anaknya baek ” kata Risky sedikit curhat.
 “ yaudah, gas bob ” kata Adit tampak mendukung Risky.
“ tapi gimana ama cewe gua, ntar kalo gua pacarin dua-duanya, bisa nyanyi Dua Cincin guanya .tak bisa jari jariku terima dua cincin ……. ” Kata Risky dengan alaii rempongnya.
“ hmmm iya yah, yauda yang mana yang baek ajala buat lu, tapi jangan sampe lu duain Nabil temen gua, kasian ky, dia cewe baek-baek ” kata Adit sedikit menasehati Risky.
“ hahaha yailah gua tau ” kata Risky.
**
            Nabil putus dengan pacarnya, seling dua bulan Risky pun putus dengan pacarnya. Kedekatan mereka semakin dekat, Nabil mulai sayang, sayang banget dengan Risky. Namun Risky tak juga jujur dengan perasa’annya terhadap Nabil. Nabil ngerasa kalo Risky juga suka dengannya, Risky begitu perhatian dengan Nabil, dari situlah Nabil yakin kalo Risky punya perasa’an yang sama dengannya.
            Suatu hari, waktu ulang tahun Nabil, Risky mengajak jalan Nabil. Merekapun pergi, mereka berdua tampak senang, canda tawa keluar dari raut muka Nabil dan Risky. Namun Nabil takut, ini bakalan jadi hari pertama dan terakhirnya buat seneng-seneng bareng Risky. Pirasat itu benar, seminggu setelah itu Risky rada ngilang, tidak seperti  Risky yang dikenal Nabil dulu, Risky yang selalu perhatian, yang selalu ngasi semangat buatnya kini smakin hari smakin menghilang dari kehidupannya.
“ gua, nggk bisa ngebohongin perasa’an gua ke elu ky, gua sayang banget ama lu, lu bilang lu nggk bakalan ngelupain gua, tapi sekarang lu malah lupa dan ngilang dari gua, salah gua apa sama lu??,  gua yakin lu kek gini pasti ada alasannya. Tapi apa ky?? Bilang donk. Lu nggk bole terus menerus kek gini, Sampai Kapan lu sanggup ngebohongi hati lu, apa lu bakalan diam sampai lu sadar, gua nggk disini lagi??? ” kata Nabil dalam hatinya.

Merekapun kini, ngejalani harinya masing-masing. Namun Nabil yakin, kalau suatu hari nanti, dia bakalan happy lagi bareng Risky. (***)
Copyright@ All Rights Reserved Yuni-Fibonacci.blogspot.com