Halaman

Sabtu, 06 Oktober 2012

Rifdah Carlotta Devi



Tangisan itu membuat aku terbangun dari tidur ku, tangisan malaikat kecil. Ku tatapi sosok malaikat kecil yang tidak berdosa itu, 

“ Seandainya saja, kehidupan ku bisa terulang kembali dari awal. Terulang dari seorang bayi yang baru saja dilahirkan oleh seorang ibu. Aku akan berjanji, aku akan menyusun kehidupan ku menjadi sosok wanita yang soleha.” Batin Rifdah.

Sosok malaikat kecil yang baru saja lahir seminggu belakangan itu diberi nama Garnetta Hasannah, Garnetta dilahirkan oleh seorang gadis belia yang masih berumur 18 tahun, Gadis itu bernama Sava.
Sava sudah terlebih dahulu tinggal di sanggar Sad’diyah tempat rehabbilitas ini. Pengalaman hidup yang pahit membuat aku juga terpaksa tinggal di sanggar ini.
Berawal dari kelas satu SMA, aku mengenal seorang laki-laki yang bernama Daanish. Perkenalan yang awalnya begitu indah, aku dan Daanish saling mengisi kekurangan satu sama lain hingga tiga tahun. Hal yang membuat aku begitu menyayanginya, hal yang juga membuat keperawanan ku hilang. Aku tak mengerti mengapa semua bisa terjadi, hingga aku rela memberikan keperawanan ku kepada sosok lelaki yang belum syah menjadi suami ku. Aku down hingga berbulan-bulan saat itu, hingga keluarga ku mengetahui semua hal bodoh yang aku lakukan dengan Daanish. Ketika mengetahui itu, Ibuku hanya diam, tampak raut kecewa darinya, sedangkan Ayah marah pada ku, sangat marah. Dan ia pun menyuruh ku untuk segera married dengan Daanish. Namun aku tak mau, karena Daanish sudah berubah dimata ku, ia begitu kasar bahkan sangat kasar. Daanish suka memukul ku tanpa sebab, batin dan raga ini sangat sakit saat menerima dan merasakan hal itu. Aku ingin berpisah dengan Daanish, aku ingin menghilang dari kehidupan Daanish. Namun usaha ku untuk menghilang dari kehidupan Daanish  selalu sia-sia, karena Daanish selalu mengancam, jika aku menghilang dari kehidupan nya video memalukan itu akan tersebar. Ancaman yang akan membuat aku dan keluargaku malu seumur hidup. Kini aku hanya bisa bersabar menjalani hidup ku, walaupun Daanish yang temperamental, aku berusaha untuk kuat menjalani hubungan bersamanya walau tanpa ikatan yang syah.

“ Tuhan, jika dia bukan yang terbaik untuk ku jauh kan lah ia dari kehidupan ku. Jauh kan aku dan keluarga ku dari fitnah. Namun jika dia memang jodoh ku, aku akan terima. Tapi ubahlah sifat nya menjadi sosok yang lebih baik, yang dekat dengan mu dan keluarga ku. “ batin Rifdah menangis.

***

Selama kejadian itu, Rifdah strees hingga ia harus menjalani rehabilitas di sanggar Sad’diyah. Beberapa bulan setelah Rehabilitas, Rifdah pun membaik. dan ia pun kini married dengan pilihan orangtuanya yaitu Rava. Rava adalah anak pak Fabian, teman Ayah Rifdah. Rava telah mengetahui semua cerita dari kehidupan Rifdah, dan ia pun bisa menerima itu semua.

Kini Rifdah berharap masa lalu bersama Daanish tidak akan kembali lagi dikehidupannya kelak, dan Rava akan selalu memperlakukan nya dengan baik juga akan menjadi imam yang baik untuk nya dan Rifdah juga berjanji akan menjadi istri yang soleha untuknya (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright@ All Rights Reserved Yuni-Fibonacci.blogspot.com