Tangisan itu membuat
aku terbangun dari tidur ku, tangisan malaikat kecil. Ku tatapi sosok malaikat
kecil yang tidak berdosa itu,
“ Seandainya saja,
kehidupan ku bisa terulang kembali dari awal. Terulang dari seorang bayi yang
baru saja dilahirkan oleh seorang ibu. Aku akan berjanji, aku akan menyusun
kehidupan ku menjadi sosok wanita yang soleha.” Batin Rifdah.
Sosok malaikat kecil
yang baru saja lahir seminggu belakangan itu diberi nama Garnetta Hasannah,
Garnetta dilahirkan oleh seorang gadis belia yang masih berumur 18 tahun, Gadis
itu bernama Sava.
Sava sudah terlebih
dahulu tinggal di sanggar Sad’diyah tempat rehabbilitas ini. Pengalaman hidup
yang pahit membuat aku juga terpaksa tinggal di sanggar ini.
Berawal dari kelas satu
SMA, aku mengenal seorang laki-laki yang bernama Daanish. Perkenalan yang
awalnya begitu indah, aku dan Daanish saling mengisi kekurangan satu sama lain
hingga tiga tahun. Hal yang membuat aku begitu menyayanginya, hal yang juga
membuat keperawanan ku hilang. Aku tak mengerti mengapa semua bisa terjadi,
hingga aku rela memberikan keperawanan ku kepada sosok lelaki yang belum syah
menjadi suami ku. Aku down hingga berbulan-bulan saat itu, hingga keluarga ku
mengetahui semua hal bodoh yang aku lakukan dengan Daanish. Ketika mengetahui
itu, Ibuku hanya diam, tampak raut kecewa darinya, sedangkan Ayah marah pada
ku, sangat marah. Dan ia pun menyuruh ku untuk segera married dengan Daanish.
Namun aku tak mau, karena Daanish sudah berubah dimata ku, ia begitu kasar
bahkan sangat kasar. Daanish suka memukul ku tanpa sebab, batin dan raga ini
sangat sakit saat menerima dan merasakan hal itu. Aku ingin berpisah dengan
Daanish, aku ingin menghilang dari kehidupan Daanish. Namun usaha ku untuk
menghilang dari kehidupan Daanish selalu
sia-sia, karena Daanish selalu mengancam, jika aku menghilang dari kehidupan
nya video memalukan itu akan tersebar. Ancaman yang akan membuat aku dan
keluargaku malu seumur hidup. Kini aku hanya bisa bersabar menjalani hidup ku,
walaupun Daanish yang temperamental, aku berusaha untuk kuat menjalani hubungan
bersamanya walau tanpa ikatan yang syah.
“ Tuhan, jika dia bukan
yang terbaik untuk ku jauh kan lah ia dari kehidupan ku. Jauh kan aku dan
keluarga ku dari fitnah. Namun jika dia memang jodoh ku, aku akan terima. Tapi ubahlah
sifat nya menjadi sosok yang lebih baik, yang dekat dengan mu dan keluarga ku.
“ batin Rifdah menangis.
***
Selama kejadian itu,
Rifdah strees hingga ia harus menjalani rehabilitas di sanggar Sad’diyah.
Beberapa bulan setelah Rehabilitas, Rifdah pun membaik. dan ia pun kini married
dengan pilihan orangtuanya yaitu Rava. Rava adalah anak pak Fabian, teman Ayah
Rifdah. Rava telah mengetahui semua cerita dari kehidupan Rifdah, dan ia pun
bisa menerima itu semua.
Kini Rifdah berharap
masa lalu bersama Daanish tidak akan kembali lagi dikehidupannya kelak, dan
Rava akan selalu memperlakukan nya dengan baik juga akan menjadi imam yang baik
untuk nya dan Rifdah juga berjanji akan menjadi istri yang soleha untuknya (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar